Dimulai dari berangkat kuliah dengan kedinginan
karena gerimis telah datang dipagi hari dan belakangan ini badan kurang fit.
Batuk, flu, pusing menjadi komplikasi bagi diri ini. Badanku yang memiliki
berat badan yang banyak dikalahkan sama ketiga penyakit itu. Hari ini aku tetap
menjalani rutinitasku sebagai mahasiswi, kuliah masuk jam 7 pagi.
Bangun pagi, masak pagi, mandi pagi dengan air
hangat hasil kompor membuat waktuku berjalan begitu tergesa-gesa. Dan sesampai
di kampus.... dosennya nggak datang dan perkuliahan berjalan dengan diskusi
sendiri. Oke, masih sabar namanya juga mahasiswi jadiii yang merencanakan dan
dosen yang menentukan.
Jadwal mata kuliah udah berganti menjadi jadwal
berikutnya yang telah dijadwalkan diawal semester oleh yang bertugas membuat
jadwal. Hmmm... coba hitung ada berapa kata jadwal yaaa?
Dimata kuliah ini ibu dosen memerintahkan mahasiswi
(relawan) buat mengambil kertas folio di resepsionis, dan akupun mau menjadi
relawan biar dapat pahala. Hahaha. Nggak sih... sebenarnya ada maksud
terselubung yaitu pinjem penggaris di resepsionis soalnya tugasnya pake
garis-garis gitu selain itu bosen juga duduk di kelas berjam-jam, berada dalam
kotak gitu, lumayan lah jalan di kampus 5 menitan. Bagiku sih, setiap manusia
menjalankan sesuatu pasti ada tujuannya, walaupun itu untuk tugas kelompok
pastiiii adaaa ajjjah ego yang muncul, mentingin diri sendiri. Misalnya
nih, waktu itu yang ngambil kertasnya
ketua kelasku dia juga ada tujuan yang bisa dilihat oleh manusia lain yaitu
melaksanakan tanggung jawabnya. Egois itu sifat manusiawi siiih tapi nggak
segede waktu masih anak usia dini.
Pas uda nyampe resepsionis nih, aku nyarik ibunya.
Aku bingung juga sama panggilanku ke ibu resepsionis kadang mbak, kadang ibu.
Soalnya mbakmbakibu kayak kakak sendiri tapi udah ibu-ibu juga. Waktu itu
akunya nyarikin mbak resepsionisnya nih, sambil panggil-panggil “mbak dittaaaa”
percis sama anak kecil ngajak main temennya, soalnya kita juga uda deket.
Sedangkan yang dilakukan Nabila (teman yang menemaniku keluar kelas, menuruni
anak tangga hingga sampai ruang resepsionos) adaaaalah milih-milih sale yang
nangkring macho di meja mbakbu resepsionis. Uda nemu niiih mbakbu
resepsionisnya ternyata ia lagi nge foto copy bareng bu Sri Harmini (dosen yang
terkenal tegas – keras – dan killer) dan akupun udah dua kali kena rasa
ketegasan ibu Sri padahal belum pernah dapet dosen ibu Sri di mata kuliah.
Pernah waktu itu kena marahnya gara-gara aku sama teman2 pingin duduk santai di
ruang resepsionis sambil makan siang, waktu itu juga ada ibu Sri yang belum aku
ketahui namanya dan penasaran banget sama beliau, langsung deh ibunya
marah-marah sambil ngejelasin kalo mahasisiwa/i sebenarnya nggak boleh masuk di
ruang resepsionis, sekalinya ketemu langsung Kena Deh~
Bermodalkan pengalaman itu langsung aja aku lari
sambil narik Nabila (@nabilakamill) keluar dari ruang yang mendadak jadi padang mahsyar yang
kitanya bakal dihisab. Nabilanya bingung tapi untung aja dia kurus kerempeng
tapi nggak kering dan orangnya latah jadi langsung ikutam lari. Mbakbu Ditta
yang liat juga ikutan lari kecil gitu. Hahahaha
Urusan kertas uda selesai. Dan..... waktunya makan
siang. Aku emang uda biasa mbawa nasi sendiri dari kost-an jadi tinggal beli
lauk di kampus. Mayan... sedikit mengurangi pengeluaran. Yakan, yakan.....
Sampainya di kantin, tiba-tiba bunyi
kerompyangpyengbukbuk....ternyata kotak makan ku jatuh ke langit-langit lantai.
Hukaaaaaah
Beli deh soto ayam di kantin, dan kuahnya panasnya
bukan main. Tetep aja dimakan, dan makanan uda selesai baru deh kerasa melepuh
lidahnya.
Beberapa hari yang lalu uda nyiapin diri buat ikutan
donor darah di kampus, walaupun badan kerasa kurang enak tetap aja nekat mau
ikutan dan ngantri. Beberapa menit uda jalan tapi belum ada pelayanan buat
pendaftaran dan ternyata uda ditutup. Kyaaaaa....
Yaaa itulah, manusia bisa merencanakan, Tuhanlah
yang menentukan. Percayalah rencanaNya pasti baik buat kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar