Selasa, 15 April 2014

LimabelasAprilDuaribuEmpatBelas



Dimulai dari berangkat kuliah dengan kedinginan karena gerimis telah datang dipagi hari dan belakangan ini badan kurang fit. Batuk, flu, pusing menjadi komplikasi bagi diri ini. Badanku yang memiliki berat badan yang banyak dikalahkan sama ketiga penyakit itu. Hari ini aku tetap menjalani rutinitasku sebagai mahasiswi, kuliah masuk jam 7 pagi.
Bangun pagi, masak pagi, mandi pagi dengan air hangat hasil kompor membuat waktuku berjalan begitu tergesa-gesa. Dan sesampai di kampus.... dosennya nggak datang dan perkuliahan berjalan dengan diskusi sendiri. Oke, masih sabar namanya juga mahasiswi jadiii yang merencanakan dan dosen yang menentukan.
Jadwal mata kuliah udah berganti menjadi jadwal berikutnya yang telah dijadwalkan diawal semester oleh yang bertugas membuat jadwal. Hmmm... coba hitung ada berapa kata jadwal yaaa?
Dimata kuliah ini ibu dosen memerintahkan mahasiswi (relawan) buat mengambil kertas folio di resepsionis, dan akupun mau menjadi relawan biar dapat pahala. Hahaha. Nggak sih... sebenarnya ada maksud terselubung yaitu pinjem penggaris di resepsionis soalnya tugasnya pake garis-garis gitu selain itu bosen juga duduk di kelas berjam-jam, berada dalam kotak gitu, lumayan lah jalan di kampus 5 menitan. Bagiku sih, setiap manusia menjalankan sesuatu pasti ada tujuannya, walaupun itu untuk tugas kelompok pastiiii adaaa ajjjah ego yang muncul, mentingin diri sendiri. Misalnya nih,  waktu itu yang ngambil kertasnya ketua kelasku dia juga ada tujuan yang bisa dilihat oleh manusia lain yaitu melaksanakan tanggung jawabnya. Egois itu sifat manusiawi siiih tapi nggak segede waktu masih anak usia dini.
Pas uda nyampe resepsionis nih, aku nyarik ibunya. Aku bingung juga sama panggilanku ke ibu resepsionis kadang mbak, kadang ibu. Soalnya mbakmbakibu kayak kakak sendiri tapi udah ibu-ibu juga. Waktu itu akunya nyarikin mbak resepsionisnya nih, sambil panggil-panggil “mbak dittaaaa” percis sama anak kecil ngajak main temennya, soalnya kita juga uda deket. Sedangkan yang dilakukan Nabila (teman yang menemaniku keluar kelas, menuruni anak tangga hingga sampai ruang resepsionos) adaaaalah milih-milih sale yang nangkring macho di meja mbakbu resepsionis. Uda nemu niiih mbakbu resepsionisnya ternyata ia lagi nge foto copy bareng bu Sri Harmini (dosen yang terkenal tegas – keras – dan killer) dan akupun udah dua kali kena rasa ketegasan ibu Sri padahal belum pernah dapet dosen ibu Sri di mata kuliah. Pernah waktu itu kena marahnya gara-gara aku sama teman2 pingin duduk santai di ruang resepsionis sambil makan siang, waktu itu juga ada ibu Sri yang belum aku ketahui namanya dan penasaran banget sama beliau, langsung deh ibunya marah-marah sambil ngejelasin kalo mahasisiwa/i sebenarnya nggak boleh masuk di ruang resepsionis, sekalinya ketemu langsung Kena Deh~

Bermodalkan pengalaman itu langsung aja aku lari sambil narik Nabila (@nabilakamill) keluar dari ruang yang mendadak jadi padang mahsyar yang kitanya bakal dihisab. Nabilanya bingung tapi untung aja dia kurus kerempeng tapi nggak kering dan orangnya latah jadi langsung ikutam lari. Mbakbu Ditta yang liat juga ikutan lari kecil gitu. Hahahaha
Urusan kertas uda selesai. Dan..... waktunya makan siang. Aku emang uda biasa mbawa nasi sendiri dari kost-an jadi tinggal beli lauk di kampus. Mayan... sedikit mengurangi pengeluaran. Yakan, yakan.....
Sampainya di kantin, tiba-tiba bunyi kerompyangpyengbukbuk....ternyata kotak makan ku jatuh ke langit-langit lantai. Hukaaaaaah
Beli deh soto ayam di kantin, dan kuahnya panasnya bukan main. Tetep aja dimakan, dan makanan uda selesai baru deh kerasa melepuh lidahnya.
Beberapa hari yang lalu uda nyiapin diri buat ikutan donor darah di kampus, walaupun badan kerasa kurang enak tetap aja nekat mau ikutan dan ngantri. Beberapa menit uda jalan tapi belum ada pelayanan buat pendaftaran dan ternyata uda ditutup. Kyaaaaa....
Yaaa itulah, manusia bisa merencanakan, Tuhanlah yang menentukan. Percayalah rencanaNya pasti baik buat kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar