Rabu, 26 Juni 2013

Mirna The series


Introduce my self. MIRNA

Mirna. Gadis cupu, pintar, gendut nan imut yang memiliki rambut indah memutuskan untuk menyimpan keindahan mahkotanya. Jadilah ia dikenal oleh teman-temannya Mirna yang cupu dan gendut. Seminggu ini Mirna merasa ada yang berbeda dari hidupnya yang lalulalu. Teman yang ramah, baik hati, suka membantu, dan tidak ada pandang memandang sebelah mata telah hilang baginya. Tidak ditemukannya disini, di sekolah barunya. Iya, Mirna anak baru di SMA favorit di Jakarta. Sekolah yang terkenal akan kepandaian pelajarnya, fashionnya, akan ketajiran orang tuanya, dan pergaulan yang tidak cupu tentunya. Sepertinya tempat itu sangatlah tidak layak bagi Mirna.
Bukan. Bukan Mirna yang menginginkan berada di sekolah barunya, tapi keadaanlah yang memaksanya. Alasan klasik memang. Iya, ayahnya ditugaskan di Jakarta, dan kantor serta rumah baru keluarga Mirna berada dekat dengan sekolah itu.
Hari-hari Mirna di kota barunya sangatlah membosankan. Sekolah, mengerjakan pe er, membantu orang tua, membaca. Iya, Mirna merasa kesepian. Bagaimana tidak ayah selalu sibuk bekerja, ibu membantu perekonomian keluarga dengan berjualan kue. Memang Mirna anak sematawayang tapi ibu Mirna masih memiliki adik yang harus kuliah di kampung. Sangat tidak etis laah meminta terus pada suami. Apalagi gaji ayah Mirna tidaklah banyak.
Mirna sangat ingin kembalai ke masa dimana iya berbahagia di kampung. Ada banyak teman disana, ada kakek, nenek, tante, sepupu, keponakan. Mungkin karena belum beradaptasi pikirnya dan kaget akan perbedaan hidup di desa dan kota. So, Mirna selalu merindukan desa.
Aku akan lebih beradaptasi dengan teman-teman dan lingkungan baruku. Batinnya sembari menyeruput teh hangat di halaman rumah dan membuyarkan lamunannya akan kerinduan kampung halaman.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar